Suplementasi Vitamin D pada Perlemakan Hati (Fatty Liver) dan Hepatitis


Vitamin D berpengaruh terhadap prognosis penyakit hati menahun (kronis)? Dalam sebuah publikasi ilmiah "Vitamin D deficiency in chronic liver disease" World Journal of Hepatology, edisi Desember 2014, Iruzubieta dkk mengumumkan bahwa Kekurangan vitamin D sering dilaporkan pada penderita penyakit hati kronis. Hal ini, menurut para ahli, dikaitkan dengan proses perlemakan hati (Fatty Liver) dan infeksi hepatitis C yang menguras cadangan vitamin D pada sel tubuh manusia. Tentu saja hal ini merugikan bagi penderita.

Sebagaimana yang kita ketahui, vitamin D berfungsi sebagai pembentuk struktur tulang dan gigi. Selain itu, vitamin D juga memperkuat sistem kekebalan manusia. Apabila terjadi defisiensi vitamin D, tubuh akan mengalami berbagai gangguan tulang, antara lain osteoporosis dan osteopenia. Vitamin D merangsang absorbsi kalsium di saluran pencernaan. Molekul aktif dari vitamin D adalah kalsitriol, yang berperan dalam absorpsi kalsium ke dalam tulang, otot, sekaligus sebagai immunomodulator yang berpengaruh terhadap sistem kekebalan untuk melawan penyakit. Dalam tubuh manusia, vitamin D diabsorpsi di usus dengan bantuan senyawa garam empedu. Setelah diabsorpsi, vitamin D kemudian disimpan di jaringan lemak adiposa dalam bentuk yang tidak aktif.

Vitamin D merupakan satu-satunya jenis vitamin yang diproduksi tubuh. Saat terpapar cahaya matahari (UVB), prekursor vitamin D (7-dehidrokolesterol) akan diubah menjadi senyawa kolekalsiferol. Selanjutnya, senyawa kolekalsiferol akan diubah menjadi kalsitrol (bentuk aktif) dari vitamin D. Kalsitrol ini diproduksi di ginjal yang kemudian akan diedarkan ke bagian-bagian yang membutuhkan, khususnya tulang dan gigi.

Pada keadaan perlemakan hati atau hepatitis C, cadangan vitamin D terkuras akibat proses metabolisme. Kolekalsiferol terlibat dalam aktivasi dan regulasi sistem imun bawaan dan adaptif akibat infeksi hepatitis. Beberapa peneliti lain juga mengaitkan dengan aktivitas antiproliferatif sistem imun terhadap perubahan struktur sel hati akibat perlemakan. Proses ini terjadi menahun sehingga sangat mungkin setiap penderita perlemakan hati dan hepatitis mengalami defisiensi vitamin D. Bisa anda bayangkan jika tubuh tidak memiliki vitamin D bukan? Oleh karenanya suplementasi vitamin D sangat diperlukan pada penderita perlemakan hati dan hepatitis. (nfh)

Referensi :
Iruzubieta I, et al. Vitamin D deficiency in chronic liver disease. World Journal of Hepatology, Dec 2014.

Related

Suplemen 3744640311351884309

Posting Komentar

  1. Merah putih teruslah kau berkibar, meski angin bertiup kencang, jangan pernah turun dan takut kepanasan. MERDEKA!! DIRGAHAYU INDONESIA!!!

    BalasHapus
  2. Terimakasih, postingan-nya sangat bagus sekali. Senang sekali berkunjung ke blog anda. saya bantu share ya gan? semoga dapat bermanfaat buat kita semua. Amin :D :D

    BalasHapus

emo-but-icon

item