Apa Itu Penyakit Prostat?


Prostat dalam Pandangan Awam?

Penyakit prostat dalam istilah orang awam sejatinya adalah pembesaran prostat. Prostat merupakan salah satu organ genitalia pria yang terletak di bagian bawah buli-buli (kandung kemih). Jika boleh dibayangkan, prostat berbentuk seperti kemiri, ukurannya bervariasi antar individu. Prostat merupakan kelenjar grandular yang menghasilkan cairan "semen" yang turut dikeluarkan saat ejakulasi, bersifat basa dan mendukung hidupnya sperma.

Penyakit Prostat dalam Dunia Medis

Dalam dunia medis, penyakit prostat dikenal dengan istilah BPH (Benign Prostat Hyperthropy/hyperplasia) yaitu pembesanan kelenjar prostat bersifat jinak, dapat berbentuk hipertrofia atau hiperplasia. Jika prostat membesar maka saluran urin (air kencing) dapat tersumbat sehingga menimbulkan gangguan miksi (kencing). Anda dapat membayangkan jika salah satu selang/saluran dari sebuah penampung air tersumbat. Apa yang terjadi? Tentu saja air tersebut tidak dapat mengalir dengan lancar

Penyebab

Penyakit ini meningkat seiring dengan bertambahnya usia, sekitar 20% pada pria usia 41-50 tahun, dan 50% pada pria berusia 51-60 tahun, serta 90% pada pria berusia di atas 80 tahun. Berdasarkan penelitian ahli, genetik juga memegang peranan penting dalam penyakit ini. Sampai saat ini belum ada bukti penunjang apakah penyakit ini disebabkan oleh pengaruh makanan, gaya hidup/lifestyle, dan obat-obatan tertentu. Jelasnya, penyakit ini terjadi karena faktor penuaan dan genetik.

Gejala

Keluhan utama yang membuat pasien datang ke pusat kesehatan adalah sulit buang air kecil. Yang lainnya mengeluh beser/BAK sedikit-sedikit (anyang-anyangen, jawa) dan kencing darah. Pertolongan pertama pada pasien BPH dengan memasang kateter (selang kencing). Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan adalah USG prostat, cystometry, cystography, retrograde cystography, cystoscopy, dan uroflowmetri.

Berat Ringannya Gejala tidak Berkaitan dengan Ukuran

Perlu diketahui bahwa ukuran pembesaran prostat tidak menentukan berat ringannya keluhan yang dirasakan, oleh karena itu dibutuhkan perangkat lain untuk mengetahui berat ringannya keluhan. Beberapa institusi pendidikan di Indonesia (sepanjang yang diketahui penulis) menggunakan kuesioner IPSS yang berisi pertanyaan berkaitan dengan keluhan yang dialami. Fungsi kuesioner ini adalah untuk mengetahui kualitas hidup pasien BPH. Kedepannya jika tergolong keluhan yang ringan, maka tidak ada pengobatan yang perlu diberikan. Jika keluhan bertambah maka perlu observasi ketat. Pengobatan baru diberikan jika keluhan bertambah berat seiring berjalannya waktu. Tindakan pembedahan merupakan jalan terakhir jika pasien mengalami gangguan BAK yang memberat, kencing darah, infeksi saluran kemih, batu kandung kemih, atau gagal ginjal.

Singkatnya, penyakit BPH merupakan penyakit yang berjalan progresif (perlahan-lahan memberat), namun pada beberapa kasus (seperti pengalaman penulis), gangguan BAK dapat mengalami perbaikan tanpa dilakukan pengobatan atau tindakan apa pun. (nfh)

Related

Artikel 6458556870571092229

Posting Komentar

  1. Blog yang menarik dan informatif sekali

    Klinik Apollo Adalah Rumah Sakit di Jakarta, Dibidang Andrologi dan Ginekologi, terbaik dan Nomor 1 di jakarta memberikan layanan medis prima, dilengkapi alat medis yang modern menyembukan berbagai penyakit kelamin seperti Gonore, Kencing nanah, Sipilis sifilis,Kutil kelamin , Kondiloma akuminata, Kutu kelamin, Keputihan, Ejakulasi Dini,Wasir dan Ambeien


    Ciri Terkena Penyakit Prostat

    Radang Prostat dan Pembengkakan Prostat


    BalasHapus

emo-but-icon

item