Jalan Cinta yang Ternoda (2)

Gejolak Cinta dalam Mencari Pasangan Hidup

Begitu banyak cara pandang seseorang tentang cinta. Diantara mereka yang berilmu akan menganggap cinta adalah sarana mengikatkan hati mereka kepada Allah tabaaraka wata ‘ala sementara dia akan mencurahkan perasaannya kepada sang kekasih. Akan tetapi diantara mereka yang jahil, cinta hanya sekedar penghias dunia nan jauh dari nilai-nilai ibadah. Allahu yahdik.

Ketika seorang pemuda/pemudi beranjak dewasa. Fitrah mereka akan tertarik terhadap lawan jenis. Menyenangi lawan jenis (wanita) merupakan sebuah kewajaran, sebagaimana Rasulullah juga menyenangi wanita dan wewangian. Kecenderungan mereka mencari tulang rusuknya, mencari imam yang akan membimbingnya, mencari calon ibu yang baik bagi anak-anaknya, mencari ketentraman hati pada pasangannya, mencari calon teman hidup di dunia dan di akhirat kelak (jika Allah berkehendak).

Akan tetapi fitrah yang mulia ini, dengan rendahnya ilmu pada diri seseorang dapat menjerumuskan pelakunya ke dalam keburukan karena pada hakekatnya wanita adalah fitnah bagi laki-laki. Begitu juga sebaliknya. Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda,

”Sesungguhnya dunia ini hijau dan manis, dan akan Allah serahkan pada kalian dalam mengaturnya maka perhatikan apa yang kalian kerjakan, hati-hatilah pada dunia dan hati-hatilah terhadap wanita.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya no. 2742)

Rasulullah shalallahu alaihi wasalam juga bersabda,

”Tidaklah aku tinggalkan fitnah sesudahku yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Berkata Ibnul Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah, “...namun, laki-laki diciptakan dalam keadaan lemah ketika menghadapi fitnah wanita. Allah ta’ala berfirman, ”Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah” (QS An-Nisaa : 28). Berkata Imam Ats-Tsaury rahimahullah, ”Maksudnya adalah tidak sabar dalam menghadapi wanita” (Raudhatul Muhibbin)

Kelemahan-kelemahan ini tidak dapat dipungkiri menjadi sebab lahirnya gejolak cinta. Dengannya, perkara ini pun dapat menghancurkan dirinya sendiri (bagi yang jahil) atau membuatnya semakin tegar dalam ujian dan cobaan (bagi yang berilmu). Sayangnya hanya sedikit yang selamat, yang lainnya justru terkikis dengan fitnah syahwat yang begitu besar.

Maka janganlah heran mengapa banyak para pemuda yang terjerumus ke dalam pacaran. Tak usung pemuda yang mempelajari ilmu agama secara setengah-setengah pun ikut menyematkan kata ‘syari’ dengan label ‘demi dakwah’. Allahul musta’an. Keburukan-keburukan ini muncul karena gejolak cinta yang datang terlalu deras tidak diiringi dengan ilmu untuk membimbing keselamatan hati mereka.

Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah rahimahullah berkata, “Gejolak cinta -yang tidak ditempatkan pada tempatnya- merupakan jenis penyakit hati yang memerlukan penanganan khusus. Disebabkan berbeda dengan jenis penyakit lain, baik dari segi bentuk, penyebabnya maupun terapinya. Jika telah menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit bagi para tabib mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit disembuhkan.” (Zaadul Ma’ad, 4/265)

Penyakit -serupa cinta- ini sangat jauh dari apa yang disebut dengan cinta karena Allah sebagaimana disebutkan sebelumnya. Jika seseorang telah tertimpa penyakit ini, kesucian dan kehormatannya dengan mudah digerogoti sampai seseorang benar-benar dibuat mabuk kepayang karenanya. Penyakit ini akan menghadirkan bermacam penyakit hati yang terselubung, demikianlah kenyataannya.

Dahsyatnya fitnah akan menggoncang mereka yang lemah, memunculkan kerinduan (al isyq). Mereka yang menginginkan keselamatan akan mengekangnya. Akan tetapi mereka yang tenggelam akan mengikuti kerinduan tersebut dengan kerendahan dan kehinaan.

Mengekang Kerinduan

Saudaraku yang dirahmati Allah, kerinduan tersebut bukanlah hal yang tercela lagi keji. Kerinduan termasuk amalan hati dimana kita tidak mampu menguasainya. Tapi manusia akan dihisab atas sebab-sebab yang diharamkan dan atas hasil-hasilnya yang haram. Engkau akan dapati orang-orang yang beriman akan melingkupi kerinduannya dengan menjaga diri dan kesucian. Adapun rindu yang disertai dengan menjaga diri dan menyembunyikannya dari orang-orang, maka padanya pahala.

Imam Ath-Thohawi rahimahullah menukil dalam kitab Haasyi’ah Marakil Falah dari Imam Suyuthi rahimahullah, beliau berkata, “Termasuk dari golongan syuhada di akhirat ialah orang-orang yang mati dalam kerinduan dengan tetap menjaga kehormatan diri dan disembunyikan dari orang-orang meskipun kerinduan itu timbul dari perkara yang haram sebagaimana pembahasan dalam masalah cinta.”

Makna ucapan beliau adalah orang-orang yang memendam kerinduan baik laki-laki maupun perempuan, dengan tetap menjaga kehormatan dan menyembunyikan kerinduannya sebab dia tidak mampu untuk mendapatkan apa yang dirindukannya dan bersabar atasnya sampai mati karena kerinduan tersebut maka dia mendapatkan pahala syahid di akhirat.

Tidaklah janggal jika dipahami kesabaran orang ini dalam kerinduan bukan dalam kefajiran yang mengikuti syahwat dan dia bukan orang yang rendah yang melecehkan kehormatan manusia bahkan dia adalah seorang yang sabar, menjaga diri meskipun dalam hatinya ada kekuatan dan ada keterkaitan dengan yang dirindui, dia tahan kekerasan jiwanya, dia ikat anggota badannya sebab ini di bawah kekuasaannya. Adapun hatinya dia tidak bisa menguasai maka dia bersabar atasnya dengan sikap afaf (menjaga diri) dan menyembunyikan kerinduannya sehingga dengan itu dia mendapat pahala (Ushulul Mu’asyarotil Zaujiyah, hal. 79).

Maka perhatikanlah, kita sebagai manusia tidak dapat menguasai apa yang diberikan Allah ke dalam hati seperti perasaan suka, cinta dan rindu, tetapi kita sebagai seorang muslim wajib mengatur perbuatan kita yaitu dengan bersabar untuk tidak memenuhi panggilan syahwat tersebut, menjaga diri sekuatnya, dan menyembunyikan kerinduannya. Bukankah engkau tidak ingin sang kekasih menjadi musuh kita kelak di akherat? Maka cintailah kekasihmu dalam diamnya dirimu, janganlah engkau pecahkan perasaanmu jika memang belum bisa menjemputnya. Dan janganlah sekali-kali mendekatkan diri kepada zina.

bersambung...

Related

Kisah 7268472423158118071

Posting Komentar

emo-but-icon

item