Hubungan Status Gizi dengan Usia Mens Pertama


Menarche adalah suatu periode menstruasi pertama yang merupakan indikator maturnya sistem reproduksi sekaligus biomarker yang kritis untuk kehidupan reproduksi seorang wanita (1). Usia menarche dapat merefleksikan beberapa aspek kehidupan dalam suatu populasi termasuk diantaranya kesehatan umum, kematangan seksual, kondisi lingkungan, status nutrisi dan pertumbuhan, serta tingkat kesejahteraan (2).

Berdasarkan literatur yang telah lalu, menarche biasanya terjadi di usia 14-16 tahun akan tetapi usia ini dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang signifikan. Sejak pertengahan abad ke-18, data mengenai usia menarche telah dikumpulkan pada beberapa lokasi di Amerika dan Eropa. Studi terkini yang dilakukan berdasarkan penelitian di 67 negara sekitar tahun 1960-1990 menunjukkan hasil rata-rata usia menarche adalah 13,53 tahun (1). Beberapa negara di Eropa Utara seperti Norwegia, Denmark, dan Finlandia melaporkan terjadinya penurunan usia menarche dari 16 tahun pada abad ke 19 menjadi 13 tahun pada pertengahan abad ke-20, sedangkan di Amerika usia menarche rata-rata 13,75 tahun turun menjadi di bawah 13 tahun (3).

Demikian juga di Indonesia, survei nasional menunjukkan rata-rata usia menarche kebanyakan wanita Indonesia adalah 12,96 tahun dengan penurunan 0,145 tahun per dekade. Kebanyakan anak perempuan Indonesia mendapatkan menstruasi pertamanya pada usia 12 tahun (31,33%), 13 tahun (31,30%), dan 14 tahun (18,24%). Rata-rata usia menarche terendah berada di Yogyakarta (12,45 tahun) dan yang paling tinggi terdapat di Kupang (13,86) (2).

Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa penurunan usia menarche berhubungan dengan peningkatan status gizi. Hal ini disebabkan oleh peranan hormon leptin yang diduga dapat mempengaruhi masa awal pubertas. Leptin adalah hormon peptida yang dilepaskan oleh sel lemak adiposit setelah seseorang merasa kenyang, hormon ini bekerja menghambat neuropeptida-Y (NPY). Peningkatan kadar leptin akan menghambat NPY yang berpengaruh terhadap aktivitas neuronal GnRH di hipotalamus. Hal ini selanjutnya, akan melepaskan GnRH dari keadaan inhibisi (pada masa sebelum pubertas) (4).

Dalam riset yang dilakukan Su dan Vogiatzi (2002), terdapat hubungan yang kuat antara leptin dengan usia menarche. Kadar serum leptin sebesar 12,2 ng / mL berhubungan dengan presentase lemak tubuh sebesar 29,7%. Penambahan 1 kg lemak tubuh menurunkan usia menarche sebanyak 13 hari. Peningkatan konsentrasi leptin serum sampai tingkat 12,2 ng / mL dikaitkan dengan penurunan usia menarche. Peningkatan sebesar 1 ng / mL dalam serum leptin menurunkan usia menarche 1 bulan. Sementara pada literatur yang lain, Su dan Vogiatzi (2002) menyebutkan data rata-rata usia menarche adalah 11,87 ± 1,1 tahun di kelompok obesitas, 12,14 ± 0,9 tahun di kelompok overweight, dan 12,20 ± 1,3 tahun di kelompok normal. Penemuan ini menyimpulkan adanya peran penting dari kenaikan lemak tubuh dan hormon leptin pada menarche.

Referensi:
(1)Sahab BA, Ardem CI, Hamadeh MJ, Tamin H (2010). Age a menarche in Canada: results from the national longitudinal survey of children & youth. BMC Public Health, 10:736.
(2)Batubara JRL, Soesanti F, Waal HDVD (2010). Age at menarche in Indonesian girls: A National Survey. Acta Med Indones-Indones J Intern Med, 42(2).
(3)Kaplowitz PB (2008). Link between body fat and the timing of puberty. Pediatrics, 121:S208.
(4)Heffner LJ dan Schust DJ (2008). At a glance sistem reproduksi. Edisi ke 2. Surabaya: Erlangga.
(5)Su L dan Vogiatzi (2002). Body mass index and age at menarche in an adolescent clinic population. Clin Pediatr (Phila), 41(7): 501-07.

Related

Berita 4867676215858291836

Posting Komentar

emo-but-icon

item